7926 x Dilihat
Infrastruktur Transportasi dalam Pengembangan Pariwisata Nasional
JAKARTA - Kondisi perekonomian nasional, pada periode kedua Kabinet Indonesia Maju banyak menghadapi rintangan/kendala. Tidak hanya di Indonesia, kondisi perekonomian dunia dalam lima tahun terakhir juga sempat mengalami resesi berkepanjangan, bahkan lebih ekstrim dialami negara-negara besar (G20) dengan pertumbuhan ekonomi 0 (nol) % sd – (minus) 20%.
Saat iklim investasi asing yang kehilangan gairah, Pemerintah sudah menetapkan untuk mengeksplorasi obyek wisata nusantara dengan panorama alam indah serta flora dan faunanya dan juga seni-budaya yang mempesona wisatawan mancanegara sehingga bisa menjadi tujuan wisata unggulan dunia, dan menjadi sumber pendapatan negara dan juga sumber pendapatan daerah.
Pemerintah telah berupaya menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan negara dan juga menjadi sumber pendapatan daerah di tengah kondisi perekonomian yang belum kondusif. Hal tersebut telah menjadi pemikian jangka panjang dan sebagai upaya merealisasikannya adalah dengan melakukan restorasi daerah tujuan wisata unggulan baru di Indonesia.
Ada berbagai destinasi wisata unggulan di tiap provinsi, yang punya daya tarik tersendiri (berbeda) sehingga memikat para wisatawan, baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Namun kendala terbesar untuk berkunjung ke beberapa daerah tujuan wisata unggulan tersebut adalah infrastruktur transportasi yang belum sepenuhnya memadai.
Potensi pariwisata unggulan yang begitu atraktif membuat Presiden Joko Widodo, menginstruksikan agar para Menteri Kabinet Indonesia Maju terkait sektor pariwisata untuk fokus dalam pemberdayaan kawasan pariwisata super prioritas di sejumlah daerah sebagai upaya untuk memajukan perekonomian daerah dan sekaligus meningkatkan perekonomian nasional. –
“Kami telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 2,9 triliun untuk infrastuktur dan pelayanan transportasi di lima destinasi pariwisata super prioritas,” ungkap Menhub Budi Karya Sumadi, saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI, di Senayan Jakarta, periode awal terkait progress RPJM 2020-2024.
Mempersiapkan Sumber Penghasilan Negara Masa Depan
Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo, yang menginstruksikan Kabinet Indonesia Maju – khususnya instansi terkait sektor pariwisata agar fokus dalam pembangunan infrastruktur transportasi di 5 (lima) destinasi pariwisata super prioritas, dikategorikan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk segera diselesaikan. Adapun lokasi kelima destinasi tersebut, antara lain Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Kupang.
Untuk Destinasi Danau Toba, pada tahun 2021 Kemenhub telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 1,03 triliun guna pembangunan infrastruktur di sektor darat, perkeretaapian dan udara.
Destinasi Danau Toba ditopang 2 (dua) bandara internasional yaitu Bandara Silangit dan Kualanamu serta 1 bandara domestik yaitu Bandara Sibisa yang akan dilakukan perpanjangan runway menjadi 2.000 m.
Selanjutnya untuk pelayanan angkutan antarmodanya juga telah disiapkan pelayanan bus yang disubsidi oleh Pemerintah antara lain melayani Silangit menuju Ajibata, Tarutung dan Dolok Sanggul. Pada pelabuhan penyeberangan juga disiapkan angkutan antarmoda yaitu Shuttle Ajibata, Balige dan Parapat, Loop Pulau Samosir, dan Shuttle Huta Ginjang.
Selanjutnya, pembangunan sejumlah dermaga penyeberangan di 9 (sembilan) pelabuhan yang selesai pada tahun 2021-2022 yaitu Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Tongging, Pelabuhan Marbun Toruan, Pelabuhan Balige, Pelabuhan Muara, dan Pelabuhan Sipinggan.
Selain pembangunan pelabuhan, untuk mobilitas/angkuatan perairan di Destinasi Danau Toba, menurut Menhub, dilaksanakan pengadaan/pembangunan kapal ro-ro 200 GT dan prototipe bus air ro-ro yang selesai tahun 2021. Sedangkan yang telah beroperasi sejak tahun 2019 yaitu 2 (dua) kapal ro-ro 300 GT.
Sedangkan rencana pembangunan infrastruktur moda perkeretaapian, hingga saat ini masih dalam proses penyusunan dokumen dan koordinasi untuk pelaksanaan pembangunan Jalur KA Pematang Siantar – Simalungun/Parapat masih diundur – sampai batas waktu akhir Kabinet Indonesia Maju. Sedangkan untuk upaya peningkatan kapasitas jalur eksisting tahun 2019-2020 sudah dilakukan peningkatan jalur KA Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar.
Pembangunan infrastruktur transportasi darat, perairan, dan kereta api untuk Destinasi Danau Toba juga dipersiapkan untuk menyukseskan event Powerboat F1 Lake Toba, pertama tahun 2023. Dan kini tercatat sebagai salah satu ajang (putaran) Power Boat F1 yang diadakan secara periodik.
Untuk destinasi Borobudur, pada tahun yang sama Kemenhub telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp.1,2 triliun buat pembangunan pada sektor transportasi darat dan perkeretaapian.
Saat ini untuk Destinasi Borobudur dapat diakses melalui Bandara Adi Sutjipto dan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) Kulonprogo. Selain itu dapat juga diakses melalui Bandara Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Solo melalui jalur darat.
“Untuk akses dari dan ke YIA, telah disiapkan transportasi antarmoda sebanyak 4 trayek khusus untuk bandara dari total 13 trayek yang dilayani, selain itu dapat juga menggunakan kereta api khusus menuju ke Yogyakarta Internasional Airport,” ujar Menhub.
Untuk destinasi Mandalika, pada tahun ini telah dialokasikan sebesar Rp. 40 milyar untuk sektor darat dan laut, dengan pintu masuk melalui penerbangan yaitu Bandara Internasional Lombok. Transportasi dari dan ke bandara telah disiapkan angkutan antarmoda yang disubsidi oleh Pemerintah untuk menuju bandara dan juga dari Pusat Kota menuju Mandalika.
Kemenhub juga menyelesaikan untuk 2 (dua) rute menuju Mandalika via Praya dan Via Bandara Internasional Lombok. Di sektor transportasi laut, Pelabuhan Pamenang dan lanjutan pengembangan infrastruktur transportasi di Pelabuhan Gili Trawangan juga telah diselesaikan sehingga akses transportasi pariwisata Lombok lebih mudah.
Dermaga Gilimas (dikelola PT. Pelindo III) untuk cruise, juga untuk pertama kalinya telah disandari kapal pesiar Sun Princess dengan membawa 1.988 penumpang dan 862 kr dan ini merupakan upaya pembangunan infrastruktur di Destinasi Mandalika selain untuk pengembangan pariwisata, juga untuk menyukseskan penyelengaraan seri Grand Prix MotoGP yang diselenggarakan di Mandalika, Lombok Tengah, NTB.
Destinasi berikutnya adalah Labuan Bajo. Kemenhub telah berupaya membangun infrastruktur transportasi darat, laut dan udara, antara lain perpanjangan runway Bandara Komodo pada tahun 2020 menjadi 2.450 meter dengan alokasi anggaran APBN. Sedangkan untuk perpanjangan menjadi 2.750 meter, perluasan apron, perluasan terminal penumpang, pembangunan terminal kargo, pembangunan helipad, serta pembangunan fasilitas sisi darat lainnya pembiayaannya melalui skema pendanaan KPBU.
Untuk pelayanan transportasi antarmoda, aksesibilitas bandara disiapkan rute Loop Bandara Komodo - Labuan Bajo. Dukungan lain adalah pembangunan Terminal Multiporpuse Labuan Bajo yang dibangun khusus untuk barang, sehingga pelabuhan Labuan Bajo eksisting akan fokus dikembangkan khusus untuk pelayanan penumpang dalam rangka mendukung pariwisata.
Selain itu PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga mendukung pariwisata Labuan Bajo melalui pembangunan Kawasan Labuan Bajo Marina. Kemenhub juga mengadakan Kapal Bottom Glass Katamaran 2 unit dengan anggaran sebesar Rp. 30 Milyar.
Destinasi terakhir yaitu Likupang, dimana pada awal tahun periode kedua Kabinet Indonesia Maju, Kemenhub telah mengalokasikan sebesar Rp. 146 milyar, berupa dukungan untuk sektor darat, perkeretaapian, laut, dan udara untuk Likupang dan sekitarnya. Dengan pintu masuk penerbangan melalui Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado dimana pengembangan di tahun 2020-2021 adalah perluasan terminal penumpang dan perpanjangan runway menjadi 2.800 m.
Kemenhub juga telah membangun Pelabuhan Penyeberangan Likupang dengan konsep baru yang lebih modern dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 30 miliar, begitu juga dengan Pelabuhan Laut Likupang yang dibangun dengan konsep modern dengan mengusung nuansa kedaerahannya dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50 milyar dibangun secara MYC 2020-2021. Untuk destinasi Likupang juga dibangun/diadakan Kapal Bottom Glass dengan anggaran sebesar Rp. 30 Milyar untuk kapal Bottom Glass Trimaran 2 unit.
Apresiasi dari Wakil Rakyat
Program kerja Kemenhub memberdayakan 5 kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang termasuk katagori Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) mendapat apresiasi dari Komisi V DPR RI. Mereka sangat mendukung Pemerintah membangun infrastruktur dan fasilitas transportasi di lima KSPN tersebut.
Atas apresiasi tersebut, Kemenhub pun berkomitmen selain membangun infrastruktur transportasi di 5 KSPN, juga akan meningkatkan peran serta stakeholder sektor pariwisata dengan membangun konektivitas berbagai destinasi pariwisata super prioritas.
“Di masa yang akan datang, kelima KSPN bakal menjadi sumber pendapatan bukan saja bagi negara, tetapi juga bagi pemerintah daerah serta masyarakat setempat," pungkas Menhub.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga mengapresiasi langkah-langkah Kementerian Perhubungan dalam membangun infrastruktur transportasi dan dipastikan langkah tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dengan jumlah yang berlipat dari sebelumnya dan juga wisatawan mancanegara.
Dengan terlaksananya pembangunan infrastruktur transoportasi di KSPN yang berpotensi mendongkrak jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, sehingga upaya untuk meningkatkan pendapatan negara dan pendapatan daerah dari sektor pariwisata bisa tercapai di masa-masa yang akan datang. (IS/AS/RY/ME)